Visiting Professor Uni Münster: Kuliah bersama Kordula Schulze

YOGYAKARTA (30/05/2022) - Program visiting professor telah dilakukan oleh UNY sebagai bagian dari komitmen UNY terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dan sebagai dukungan terhadap program Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi mengenai kegiatan World Class Professor (WCP). Dalam hal ini program studi Pendidikan Bahasa Jerman di Fakultas Bahasa Seni dan Budaya mengundang profesor dari luar negeri untuk memberikan kuliah dan kolaborasi ini dilakukan bersama Universitas Münster Jerman. 

Kordula Schulze dari Jerman yang merupakan profesor dari Universitas Münster diberikan kesempatan untuk memberikan kuliah sebanyak delapan kali di Program Studi Pendidikan Bahasa Jerman UNY, dengan didampingi oleh salah satu dosen yaitu Prof. Dr. Sulis Triyono. Salah satu materi yang disampaikan Kordula Schulze adalah tentang Überregionale Reiseleitung. Schulze menganggap bahwa mata kuliah ini merupakan mata kuliah unggulan karena memiliki tujuan untuk memberikan keterampilan dan kompetensi tambahan bagi mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Jerman yang memiliki kompetensi utama sebagai guru bahasa Jerman. Salah satu keahlian tambahan yang diajarkan adalah menjadi pemandu wisata yang berbahasa Jerman. Mata kuliah ini juga sangat diminati oleh mahasiswa Universitas Münster yang melakukan transfer kredit ke Program Studi Pendidikan Bahasa Jerman di UNY. Kerjasama antara UNY dengan Universitas Münster Jerman saat ini melalui lewat MoU yang ditandatangani Rektor telah memasuki tahun ketiga dan berlangsung hingga tahun 2026. Salah satu kerjasama yang dilakukan yaitu program transfer kredit atas beasiswa dari German Academic Exchange Service (DAAD) Bonn melalui program Internationale Studien und Ausbildungspartnerschaften (ISAP).

Proses yang dilakukan oleh UNY untuk kegiatan visiting professor adalah penyediaan fasilitas dan sarana perkuliahan yang memadai guna mempermudah mahasiswa dalam mempelajari Bahasa Jerman sebagai salah satu bahasa internasional. Hal ini mencakup ketersediaan buku-buku terbitan Jerman yang merupakan sumbangan dari DAAD dan Goethe Institut, serta DVD pembelajaran Bahasa Jerman yang tidak tersedia secara daring. Dampak dari kegiatan ini adalah bahwa para mahasiswa dapat saling mengasah kemampuan dalam mempelajari bahasa dan budaya masing-masing, serta memiliki peluang untuk menjadi guru Bahasa Jerman yang kompeten di sekolah. (Astri)