Studium Generale Penulisan Proposal Tugas Akhir Skripsi

Jerman-FBS. Tugas akhir skripsi  (TAS) merupakan mata kuliah wajib tempuh bagi mahasiswa yang memiliki Indeks Prestasi Komulatif (IPK) minimal 2,5 dan yang telah menem­puh mata kuliah minimal 110 SKS. Mahasiswa yang mengambil mata kuliah ini akan dibimbing oleh se­orang dosen pembimbing TAS. Bidang kajian untuk penelitian mahasiswa ter­se­but meliputi (1) bidang Linguistik, (2) bidang Literatur, dan (3) bidang Pen­didikan dan Pengajaran. Mahasiswa dapat secara bebas menentukan satu pilihan dari bidang-bidang kajian penelitian tersebut. Oleh karena itu, diperlukan kesiapan dari para mahasiswa sebelum memulai proses penelitiannya, yakni dimulai dengan membuat proposal tugas akhir skripsi.

Berdasarkan pertimbangan tersebut, Program Studi Pendidikan Bahasa Jerman menggelar Studum Generale  Penulisan Tugas Akhir Skripsi yang diiikuti sekitar 60 orang mahasiswa angkata 2018 secara daring pada Jumat, 13 Agustus 2021. Kegiatan ini dipandu langsung oleh Sekretaris Jurusan, Akbar K. Setiawan, M.Hum. Untuk memberikan arahan dalam penulisan proposal TAS, studium generale ini menghadirkan Prof. Dr. Pratomo Widodo, M.Pd. untuk bidang Linguistik,  Prof. Dr. Sulis Triyono, M.Pd. untuk bidang Pendidikan dan Pengajaran serta Dra. Yati Sugiarti untuk bidang sastra. Dalam sambutannya, Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman, Dr. Wening Sahayu, M.Pd., menyampaikan "Hari ini adalah kesempatan yang baik untuk para mahasiswa bertanya tentang segala hal, karena ketiga narasumber yang hadir adalah pakar di bidangnya masing-masing." Beliau juga menyampaikan rasa gembiranya atas antusiasme para mahasiswa yang telah menunggu dimulainya proses bimbingan tugas akhir skripsi. Menurutnya, ini adalah pertanda baik yang menunjukkan semangat mahasiswa dalam menyelesaikan studi dengan cepat.  Setelah dibuka secara resmi oleh ketua jurusan, para peserta dibagi ke dalam 3 ruang sesuai dengan minat penelitiannya. D

i dalam ruang terpisah ini, sebelum narasumber memberikan paparannya, hadir pula mahasiswa angkatan 2017 yang berbagi pengalamannya dalam proses penulisan skripsi. Salah satunya adalah Arul Ariyawan yang mengambil novel Schick untuk penelitiannya di bidang sastra. Arul mengungkapkan bahwa berbeda dengan kuliah teori pada semester awal yang terjadwal secara jelas, mahasiswa bebas sepenuhnya mengatur waktunya dalam pengerjaan skripsi. Seringkali inilah yang menjadi hambatan bagi mahasiswa karena merasa memiliki banyak waktu luang atau cenderung mengikuti mood untuk mulai menulis. Oleh karena itu, manajemen diri  dan pengelolaan waktu selama skripsi sangat penting agar dapat menyelesaikan skripsi dengan cepat. Hal ini dibenarkan oleh Frau Yati yang juga menambahkan bahwa salah satu penyebab lain dari molornya penyelesaian TAS adalah idealisme dari mahasiswa itu sendiri. Beliau mengingatkan agar mahasiswa rajin berkonsultasi dengan dosen pembimbingnya dan tetap fokus pada topik penelitian yang telah dipilih. Selanjutnya, para narasumber memberikan pemaparan mengenai ruang lingkup penelitian, obyek penelitian dan teori-teori yang dapat menjadi pilihan para mahasiswa untuk dapat menganalilis permasalahan yang diusung  dalam proposal TASnya. Para mahasiswa angkatan 2018 yang hadir juga tidak menyia-nyiakan sesi tanya jawab dengan mengungkapkan kendala maupun meminta saran terkait proposal yang mereka susun. (FD)