Yogyakarta (06/09/2025) Program unggulan Zusammenlernen yang digagas Bund der Deutsch–Studenten (BDS) UNY kembali menjadi ajang belajar kolaboratif yang diminati mahasiswa Pendidikan Bahasa Jerman. Dirancang sebagai ruang belajar tambahan yang santai dan interaktif, program ini hadir untuk menjembatani kesenjangan pemahaman mahasiswa yang sering kali ragu bertanya langsung kepada dosen. Dengan suasana yang lebih fleksibel, mahasiswa dapat berdiskusi, memecahkan masalah, dan memperdalam kompetensi bahasa Jerman melalui pendampingan kakak tingkat.

Keberhasilan pelaksanaan bersama selama satu bulan dan tidak lepas dari peran delapan tutor terpilih, yaitu Fidela Melya S., Dyah Lunarsuci H., Medina Puan A., Latif Harimukti W., Fastabik Falas A., Hammam Abdussalam A., Nur Muhammad Habibi, dan Arnel Fydolin. Para tutor dipilih melalui proses open recruitment, dengan penilaian pada kemampuan mengajar, pemahaman akademik, serta motivasi untuk mendampingi peserta. Tutor yang terpilih adalah mereka yang menunjukkan dedikasi tinggi dan kesiapan membantu mahasiswa lain berkembang.

Program ini dikelola oleh dua penanggung jawab utama, Rakan Rasib Rabi dan Hairun Nisa, serta didukung oleh para dosen pembina BDS, Dr.phil. Aditya Rikfanto, dan Lektorin DAAD, Nina Eiffler, M.A. Pelaksanaannya dibagi menjadi kelas A1 untuk pemula dan kelas persiapan B1 bagi mahasiswa tingkat lanjut. Kegiatan berlangsung setiap Kamis dan Sabtu, serta satu pertemuan penutup pada hari Jumat, bertempat di PLA lantai 3 dan LTC 3.12 yang dipilih karena aksesibilitas dan kenyamanan ruangannya.

Tahun ini, Zusammenlernen mengambil langkah maju dengan membuka akses bagi peserta dari luar UNY melalui kelas daring via Zoom. Upaya ini dilakukan untuk memperluas jangkauan program sekaligus menghadirkan kesempatan belajar bahasa Jerman yang inklusif. Selain itu, kelas persiapan B1 yang diperuntukkan bagi mahasiswa semester lima mendapat perhatian khusus sebagai bentuk dukungan terhadap pencapaian sertifikasi bahasa Jerman tingkat menengah. Dengan total 71 peserta yang mengikuti lima kelas luring dan daring, antusiasme mahasiswa menunjukkan bahwa program ini masih menjadi kebutuhan penting di lingkungan prodi. Melalui pendampingan tutor dan dukungan dosen, Zusammenlernen diharapkan terus berkembang sebagai ruang belajar kolaboratif yang relevan, mudah diakses, dan memberikan dampak positif bagi penguasaan bahasa Jerman mahasiswa UNY dan masyarakat luas.