MAHASISWA PB JERMAN PRODUKSI SIRUP SAWO KECIK

FBS-Karangmalang. Kreativitas mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni ternyata tidak terbatas hanya pada bidang kebahasaan maupun kesenian, tetapi mereka juga mampu membuat suatu produk yang mempunyai nilai jual ekonomis. Berawal dari kepekaan terhadap makna filosofis yang tersembunyi dalam buah Sawo Kecik  tiga orang mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman mampu menggodok ide pembuatan sirup Sawo Kecik hingga berhasil meraih dana Dikti untuk Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K). Mereka adalah Satria Agung Nugraha, Abi Susetyo Pandu W., dan Iwuk Wijayanti. Di bawah bimbingan Dra. Tri Kartika, M.Pd. mereka mengolah Sawo Kecik menjadi sirup yang berkhasiat mencegah diare dan diabetes.

Sirup Sawo Kecik memiliki khasiat bagi kesehatan yang selama ini belum banyak diketahui oleh masyarakat dan yang tak kalah penting adalah filosofi yang ada di dalamnya. Sawo Kecik menurut filosofi jawa sering diidentikkan dengan ‘sarwo becik’ (serba baik). Di Yogyakarta, tanaman ini dijadikan petanda bahwa orang yang menanamnya adalah abdi dalem keraton.

Prosesnya memang tidak mudah. Sebelumnya, mereka memakai duwet sebagai bahan baku. Namun karena terkendala musim, mereka dituntut untuk berinovasi dan akhirnya memilih Sawo Kecik. “Sejauh ini kami sudah berhasil menjalankan tiga kali produksi,” tutur Abi. Lebih lanjut ia menjelaskan cara pembuatan sirup Sarwo Becik ini. Sawo Kecik, Sawo Cokelat, gula pasir dan gula batu dihaluskan, lalu diperas sarinya. Pengolahannya dilakukan secara alami dan tanpa bahan pengawet.

“Pasokan Sawo Kecik ini awalnya kami dapatkan dari pohon-pohon yang berada di Taman Sari, namun untuk produksi selanjutnya kami diijinkan memetik sendiri dari pohon yang ada di halaman Perpustakaan UNY,” jelas Abi. Setiap kali produksi akan menghasilkan 20 botol dan 2 botol biasanya dibagikan gratis sebagai sampel. Pemasaran sirup Sarwo Becik sendiri dilakukan secara online melalui Facebook, e-Mail, dan Blog. Hanya dengan uang Rp. 10.000,-, manfaat dari Sawo Kecik sudah dapat dinikmati. “Alhamdulillah, selalu habis terjual,” sahut Satrio sambil tersenyum puas. “Sirup ini juga dapat dibeli di Bazaar Deutsche Woche Bund der Deutsch Studenten yang sekarang sedang berlangsung,” tambah Satrio..

Dra. Tri Kartika, M.Pd. pun tampak bangga saat dimintai pendapat terkait Sirup Sarwo Becik. “Karya Satrio, Abi, dan Iwuk memang unik, mereka menginspirasi adik-adik angkatannya untuk berani mencoba membuat PKM-K,” ujar dosen Pendidikan Bahasa Jerman FBS ini. (Diyan)