Pameran Pariwisata

Deutsch für Spezialle Verwendung II

FBS-Jerman. Seorang Pria mengenakan topi khas daerah Nusa Tenggara Timur atau biasa disebut Ti’i Langga. Topi ini terbuat dari daun lontar, daun yang banyak ditemui di wilayah Rote NTT. Ditangannya terlihat sebuah Sasando alat musik NTT yang juga terbuat dari daun lontar. Pria dengan pakaian tenun khas NTT ini adalah salahsatu mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Jerman semester tujuh yang sedang mengikuti pameran tour and travel. Pameran ini merupakan agenda tahunan yang diadakan sebagai ujian akhir mata kuliah Deutsche für SpezialleVerwendung II.

Kamis, 8 Januari 2014 dan 15 Januari 2014 ditunjuk sebagai jadwal pameran. Sesi pertama pameran hari ini diisi oleh delapan stand, diantaranya mempromosikan daerah NTT, Madura, Sumba, Bantul dan Makasar. Setiap kelompok diwajibkan mempromosikan paket tour wisata sesuai daerah yang ditawarkan. Tidak hanya menampilkan sesuatu yang menjadi ciri khas dari daerah yang dipromosikan, para peserta juga harus fasih menjelaskan kepada pengunjung. Misalnya saja mengenai kuliner, pakaian, paket tour wisata, kesenian serta budayanya. Salahsatu yang menarik pengunjung adalah makanan khas daerah yang disediakan di setiap stand. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung yang penasaran akan cita rasa makanan-makanan lokal dari berbagai wilayah di Indonesia. Pengunjung sendiri merupakan mahasiswa UNY, native speaker dan masyarakat umum.

Ibu Tri Kartika Handayani, M. Pd yang merupakan dosen pengampu mata kuliah ini hadir untuk memberikan penilaian terhadap masing-masing kelompok. Dengan bahasa Jerman yang sangat luwes beliau melempari beberapa pertanyaan kepada mahasiswa mengenai produk yang ditawarkan. Selain itu, secara bergantian tiap kelompok juga diberikan kesempatan untuk menampilkan produk serta kesenian khasnya di depan semua pengunjung.

Bagi mahasiswa, pameran ini sangat bermanfaat karena memberikan pengetahuan dan pengalaman bagaimana mengelola sebuah biro pariwisata. “Kami sangat bangga bisa mengenalkan tempat-tempat wisata di Indonesia yang sangat eksotis kepada orang asing terutama Jerman. Sebagai mahasiswa jurusan Bahasa Asing kami memiliki peran untuk memperkenalkan tradisi dan budaya Indonesia ke seluruh dunia.”  ujar Alek Kurniawan (2011) selaku ketua panitia. (e.saf)

Tags: